075.
Kalau ada yang liat, kayaknya sekarang gue keliatan kayak anak ayam yang lai ngikutin induknya (Aidan). Gue ngekorin Aidan ke mana aja dia jalan sampai ahirnya kita berhenti di depan pintu bertuliskan “Ruang BK”.
11 tahun sekolah, gak pernah sekali pun gue masuk ruangan ini. Tapi hari ini, perdana gue bakal masuk sama Aidan, yang katanya ruangan ini seru.
Aidan mengetuk pintu lalu membukanya perlahan. Kehadirannya langsung disambut hangat oleh para guru BK.
“Gak masuk kelas, Dan?” tanya Bu Emma, guru kelas 10.
“Harusnya sih PKN kerja kelompok, tapi kelompok saya pada males bu! Katanya kerjain nanti aja,” jawab Aidan.
“Ah, itu sih kamunya juga males kan.” Kali ini Bu Sarah, guru BK kelas 12 yang bersuara.
Aidan tertawa mendengarnya. “Ya gak salah juga sih, bu hahahahaha.”
Semua yang ada di ruangan ikut tertawa berkat Aidan. Orang ini emang selalu bisa bikin orang di sekitarnya senang tanpa perlu banyak berusaha.
“Dan, itu kamu sama siapa?” Bu Ria guru kelas 12 nunjuk ke arah pintu tempat gue daritadi bersembunyi di baliknya.
Aidan tersenyum lebar. “Luna bu, kenal gak?” tanyanya antusias.
“Kenal lahhhh. Siapa sih, yang gak kenal luna di sekolah ini?” canda Bu Ria.
“Sini sini masuk, Luna,” kata Bu Sarah. “Mau ke belakang ya?”
“Iya, bu. Udah ah, Bu jangan diisengin mulu anaknya. Nanti kapok masuk BK, gimana?”
“Ya bagus lah. Emangnya kamu sama temenmu, dikit-dikit masuk BK,” sahut Bu Emma.
“Yang penting kan bukan karena bandel, Bu. PS nya Nathan masih di dalem kan, Bu?” tanya Aidan lagi.
“Iya ada Aidannnn.”
Aidan gak bohong ternyata pas bilang ruangan ini seru. Gak cuma tempatnya nyaman, tapi ternyata guru BK sekolah gue seramah itu dan gue baru tau. Biasanya gue ketemu mereka cuma kalau lagi sesi BK di kelas. Gue gak banyak ngomong kalau di kelas.
Seminggu terakhir rasanya banyak banget yang ada di kepala gue. Rasanya banyak beban yang harus gue tanggung.
Gue takut untuk bikin kecewa, gue takut gak sesuai apa yang diharapkan.
Seminggu ini kerjaan gue cuma belajar dan belajar. Kalau ada waktu senggang juga gue lebih milih untuk tidur atau habisin waktu sendirian aja.
Tapi hari ini, untuk sesaat gue lupain itu dulu. Untuk sesaat gue mau biarin diri gue untuk istirahat.