022.
Gue di depan.
Setelah baca pesan singkat itu Javian langsung buru-buru keluar kelas. Dan bener aja, ternyata Keisha sudah menunggu di sana.
“Eh, hai Kei,” sapa Javian sedikit canggung.
Keisha tersenyum tipis. “Hai Jav,” balasnya dengan tangan yang melambai kecil.
Baru begini saja rasanya jantung Javian sudah berdegup lebih cepat dari biasanya, entahlah bagaimana kondisi Javian nanti setelah agenda school tour mereka ini selesai.
“Gua boleh ke kelas dulu bentar gak?” Ibu jarinya menunjuk ke dalam kelas. “Barang-barang gua masih belum beres,” ucapnya yang kemudian dijawab dengan anggukan oleh Keisha.
Sudah seminggu belajar di kelas, Javian masih belum mengerti bagaimana bisa teman-teman sekelasnya langsung lari ke luar kelas begitu bel berbunyi. Sedangkan dirinya selalu saja keluar belakangan karena harus merapikan barang.
Setelah beberapa lama Javian akhirnya kembali ke luar dengan ransel yang disampirkan di salah satu pundaknya. “Gua gak ngerti deh asli, kok orang-orang bisa ya langsung kabur gitu aja pas bel?” Keisha menaikkan sebelah alisnya, seakan bertanya, 'Emang kenapa?'
“Ya gue bingung aja, perasaan gue tiap hari ada acara beres-beresnya dulu dah, itu mereka bisa secepat kilat apa gimana sih,” terang Javian yang berhasil mengundang tawa Keisha. “Jav, besok lo coba perhatiin deh.” Keisha mengangkat tangan kanannya dan menunjuk anak-anak sekolah yang kini sudah main sepak bola di lapangan. “Mereka tuh beresin barangnya udah dari sebelum bel, makanya pas bel udah tinggal cabut.”
“Lah iya juga ya, bisa gitu. Kok bego sih gua...” ucap Javian yang lagi-lagi membuat Keisha tergelak.
Bukannya mulai jalan, Javian malah jadi asik menonton orang-orang di lapangan, sampai Keisha harus memanggil untuk memecah lamunannya. “Javian, Jadi kita mau ke mana dulu?”
Oh iya. Tujuan awal mereka mau school tour. Javian nyaris lupa itu.
“Bebas deh Kei, gua ngikut aja.”
Keisha mengangguk lalu mulai memimpin langkah mereka.
Sebetulnya, daripada school tour saat ini Javian dan Keisha jauh lebih seperti sepasang teman dekat yang lagi berbincang sambil berkeliling sekolah. Meskipun baru pertama kali mengobrol hari ini, tampaknya mereka berdua bisa dibilang cocok.
Lagipula Javian juga sebenarnya sudah hafal sudut-sudut sekolah ini, toh ini sudah minggu keduanya. Dari awal kan, niatnya memang cuma mau modus aja...